https://sibermedia.net/wp-content/uploads/2025/05/WhatsApp-Image-2025-05-24-at-13.49.51.jpeg

Cahaya Subuh Menyapa Jamaah: Mbayan Subuh Hidupkan Rangkaian I’tikaf di Masjid Agung Al Hijrah

SIBERMEDIA. NET, BANDAR LAMPUNG – Masjid Agung Al Hijrah, Saat fajar menyingsing dan embun masih menetes di pelataran masjid, ratusan jamaah telah memadati ruang utama Masjid Agung Al Hijrah. Mereka bukan hanya datang untuk salat Subuh berjamaah, tapi juga mengikuti sebuah tradisi spiritual yang sarat makna—Mbayan Subuh.

Acara yang menjadi bagian dari rangkaian I’tikaf ini kembali digelar dengan penuh kekhusyukan. Jamaah dari berbagai usia dan latar belakang hadir sejak dini hari, menunjukkan semangat yang luar biasa untuk meraih keberkahan Subuh dalam suasana yang tenang dan damai.

https://sibermedia.net/wp-content/uploads/2025/08/IMG-20250814-WA0031.jpg

Tausiah Subuh kali ini diisi oleh Ustadz Komjen Pol (Purn) Anton Bachrul Alam, yang menyampaikan materi bertema “Syukur Hidup, Menghidupkan Hati dengan Dzikir dan Doa, serta Meneladani Rasulullah SAW”. Dalam pesannya, beliau menekankan pentingnya menjadikan dzikir dan doa sebagai nafas kehidupan sehari-hari.

“Hati yang hidup adalah hati yang terus menyebut nama Allah. Dzikir bukan hanya ritual, tapi sarana membersihkan hati dari debu dunia,” ungkap beliau.

Jamaah tampak larut dalam tausiah yang menggugah hati. Banyak yang menyimak dengan mata berkaca-kaca, meresapi setiap kalimat yang disampaikan. Suasana masjid pun berubah menjadi ruang kontemplasi—tempat jiwa kembali menemukan arah.

Menurut panitia I’tikaf, Ustadz H. Jafar, Mbayan Subuh merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap pagi selama masa I’tikaf, yakni mulai 2 hingga 5 Oktober. “Kami ingin menghadirkan nuansa Subuh yang berbeda, bukan sekadar ibadah fisik, tapi juga pembinaan ruhani yang mengakar,” ujarnya.

Tak hanya salat dan dzikir, rangkaian I’tikaf di Masjid Agung Al Hijrah juga mencakup berbagai kajian keislaman dan tausiah inspiratif. Tujuannya tak lain adalah untuk memperkuat keimanan jamaah dan menanamkan kesadaran bahwa hidup harus selalu diarahkan pada ridha Allah.

Di akhir tausiah, Ustadz Anton mengingatkan bahwa setiap ayat Al-Qur’an bukan hanya bacaan, tetapi juga “getaran cinta dari langit” yang hadir untuk menuntun manusia pulang kepada Tuhannya.

“Jangan dustakan ayat-ayat Allah,” pesannya. “Sebab ayat itu bukan sekadar huruf dan lafaz, tapi pelukan kasih dari Tuhanmu yang rindu pada hambanya.”

Dengan suasana yang penuh kedamaian dan kebersamaan, Mbayan Subuh menjadi bukti bahwa di tengah hiruk-pikuk dunia, masih banyak jiwa yang haus akan cahaya Ilahi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *